AKU HANYA BISA

Aku hanya bisa menatapmu
Memendam cinta
Merendam kasih
Menjamahmu dalam setiap mimpi- mimpiku
Menciummu dalam setiap hela nafasku
Membelaimu dalam setiap sepi waktuku

Hingga pada akhirnya
Aku hanya bisa menatapmu
Tertidur... lelap bersama malaikatmu
Tak ada bale - baleku
Tak juga pada dekapku

AKU HANYA BISA

Aku hanya bisa menatapmu
Memendam cinta
Merendam kasih
menjamahmu

CINTA TAK TERBALAS JILID 2

Apakah anda mengerti apa yang ada dalam pikiranku saat ini? saat dimana hati anda sedang hancur... saat dimana anda merasa sendirian di dunia ini... saat anda terhanyut dalam dunia fana dan tiba - tiba terjatuh dalam neraka jahannam...
saat - saat itulah yang ku rasakan detik ini, merana dalam kernestapaan diri dan terhanyut dalam dunia fatamorgana.
setelah menulis artikel dalam 'cinta tak terbalas' aku sadar bahwa cintaku tak hanya kutemukan pada diri seorang ku cintai dulu. minggu - minggu berikutnya otakku dipenuhi sosok yang selama ini aku pandang remeh. ya.. aku jatuh cinta lagi.
hanya seminggu aku merasakannya. setelah itu, aku mendapatkan sebuah kenyataan yaitu... cintaku tak terbalas kembali..
lelaki yang kucintai ternyata mencintai sahabatku sendiri. ya... aku memang bodoh. mencintai seseorang hanya karena pandangan matanya. aku salah pengetian dalam tatapan matanya. kini.. hatiku kosong..

NO CHANGE

Disiang yang terik itu aku mengayuh sepedaku menuju tanah kosong dekat taman kota. Aku terus mengayuh dengan cepat. Hatiku gundah, bingung dan gelisah. Ucapan Sisiel terus - menerus terngiang di telingaku. Aku selalu bertanya – tanya dalam hati, apakah yang diucapkan Sisiel tadi benar? Apa dia bisa dipercaya?
Sebuah tanda tanya besar di benakku.
Aku mengayuh sepedaku dengan cepat, kau ingin sampai ke tempat itu. Memastikan hal tersebut. Aku ingin cepat sampai kesana.
Akhirnya sampai, sepedaku berhanti kukayuh. Kulihat Alif berjalan ke arahku. Sendirian. Alif melewatiku.
Ada apa ini?
Apa benar yang dikatakan Sisiel?
“Lif”, Aku memanggilnya dengan suara sedikit serak.
Alif hanya menengok dan tersenym ke arahku lalu berjalan.
Aku tertunduk diam. Ternyata benar.


Y 1 Y
Hari ini aku berangkat diantar kakakku. Ban sepedaku kempes sehabis aku pulang dari tanah kosong kemarin.
Sesampainya di sekolah, aku duduk di bangku taman. Dari kejauhan tampak Erlie manghampiriku dengan raut wajah berseri.
“Hai Dri..”, Sapanya.
Adri, itulah namaku. Lengkapnya Adriana.
“Oh hai juga..”, jawabku. “Kamu kayaknya bahagia banget?”
“Ya… gitu dech.. kemarim aku ditembak sama Alif..”
Deg! Jadi benar!
“Ba...Bagus dong… kamu pasti merima dia…”, Jawabku kagok
. “Seperti yang kau liat…”, Dia tersenyum manis di hadapanku.
Dari kejauhan Alif berjalan menghampiri kami berdua. Aku terdiam, jantungku rasanya copot. Kenapa aku ini? Bukannya ku bahagia melihat temanku punya pasangan? Serasi lagi?
Ya… aku bahagia, apa lagi seorang Alif yang selalu di cap sebagai cowok yang terdingin di sekolah tiba – tiba menembak cewek tercantik di sekolah. Bukan hal yang wajar kan?
Kembali ke cerita.
“Lif, selamat ya.”, Ucapku dengan nada sedikit berat. Lalu kususul dengan seyuman yang agak memaksa. Walau terkesan salting.
Alif hanya tersenyum tipis.
“Yuk sayang kita ke kelas dulu”, Ajak Erlie sambil menggandeng mesra tangan Alif. “Aku sama Alif ke kelas dulu ya?”, Pamitnya padak.
Wajar saja Alif milih Erlie jadi pasangannya. Dia kan cantik, pinter, ketua Cheerleader, berbakat, dan so perfect. Dibandingkan aku?
Ahhhh! Mikir apa aku ini? Impossible is nothing for me?! Bisa sajakan?
Aku beranjak dari dudukku dan berjalan ke kelas. Sampai di koridor depan kelas, aku sedikit melirik ke samping, kelas Alif dan Erlie.
Sangat mesra. Tapi kok yang sering ngomong Erlie? Hus! Mikr apa aku ini! Alif kan memang jarang ngomong?!
Kulangkahkan kakiku ke kelas.

Dalam kelas

“ADRIII!!! Iya kan apa yang aku omongin kemarin?”, Teriak Sisiel.
“Ya”, Jawabku singkat
“Lalu???”
“Lalu apa?”
“Kamu gak bertindak?”
“Bertindak?”
“Iya? Bukannya kamu diduain?”
“Yang diduain siapa?”, Dasar tukang gosip,runtukku dalam hati.
“Ya kamulah..bukannya kamu pacarnya Alif?”
“Sapa yanmg pacaran? Orang aku sama Alif cuma temen”
“Lho bukannya…”
“Eh, bu Apri datang”


Y 2 Y

Sekolah mulai sepi. Hanya anak – anak yang menerima pelajaran tambahan dari guru yang masih bersantai – santai di teman sekolah. Aku masih menunggu jemputan kakakku di depan gerbang sekolah.
Sebuah sepeda menyentuhku dari belakang.
“Hei!”, Sentakku
“Ups, sory”
Alif! Ngapain dia masih disekolah?
“Nunggu mas Darma ya? Nebeng aku aja?”
Bib…bib…bib…
Handphoneku berdering.

1 Message
Received

Dri km plng ma tmn
km aja. Mas g bs
jmpt.

Sender : D@rm4 0’oN

Aku mengumpat dalam hati.
“Gimana?”, Nadanya sedikit memaksa
“Oke, tapi aku terpaksa”
Aku mulai duduk di besi bagian depan jok sepeda. Maklum sepeda cowok.
Alif mulai mengayuh sepeda.



Y 3 Y

“Lif, kamu mau bawa aku kemana? Arah rumahku kan ke kiri?”
“Udah diem aja!”
“Lif!”
“Diem!”, Dia membentakku
Deg!
Untuk pertama kali ini aku dibentaknya. Akupun tediam, terkatup dan lesu.
Sepeda berhenti di depan tanah kosong.
“Turun!”, Suruhnya.
Dia merogoh saku, mengambil handphone dan menelephon seseorang.
“Cepetan ke tanah kosong. Sekarang!”
Telephone terputus.
Aku hanya bisa terdiam.
Sesaat kemudian Erlie datang naik mobilnya. Menghampiri kami dengan sorot mata agak mencurigai kami.
“Ada apa?”, Tanyanya sinis.
“Aku mau ngomong sama kalian berdua”, Jawabnya
Aku terus terdiam. Tidak mengerti apa maksud dari Alif.
“Kami berdua? Muksudnya aku dan Adri?”
“Er, sory kalo aku ngecewain kamu”
“Maksudnya?”
“Biarkan aku ngomong dulu!!!”
Aku masih terdiam.
“Aku udah bohongin kamu. Aku tau kamu suka aku. Buku harianmua nggak sengaja aku buka waktu kamu ke kantin. Waktu ini aku sama anak – anak lagi ngusilin Bagus, lalu… aku nggak sengaja baca diary kamu. Ferdy merampas diary kamu, dan mulai membacanya. Ferdy taruhan aku nggak akan berani nembak kamu. Kalo aku berani aku dapet voucer makan gratis di Oriental.. sory Er, aku Cuma mainin kamu. Kau nggak cinta sama kamu.”
“Lif… kamu itu..”
Plak!
“Jadi kamu milih Adri?”, ucapnya disela dera tangisnya.
Aku kaget. Bingung.
“Adri! Asal kamu tau aja, setelah hal ini aku benci banget sama kamu. Kamu udah bikin hidup aku menderitra”, Sambil menuding ke arahku.
“Apa – apaan sih kamu Lif”, tanyaku bingung.
“Sory Dri, aku nggak bisa cinta sama Erlie, aku cinta dan sanyang Cuma sama kamu.”
“Lif?”
Erlie berlari menuju mobilnya.
“Lif, apa yang kamu katain tadiitu bener?”, Tanyaku ragu.
“Ya.. aku nggak akan berubah. Aku saying kamu.”
Kalimat itu membuatku reflek memeluk Alif.au bahagia, tapiaku juga menyakiti hati Erlie.
“Aku nggak akan berubah, dan selalu menyayangimu.”


THE END

The Reason-hoobastank

i'm not a perfect person
there’s many things i wish i didn’t do
but i continue learning
i never meant to do those things to you
and so i have to say before i go
that i just want you to knowi’ve found the reason for me
to change who i used to be
a reason to start over new
and the reason is you

i’m sorry that i hurt you
it’s something i must live with everyday
and all the pain i put you through
i wish that i could take it all the way
and be the one who catches all your tears
that’s why i need you to hear

i’ve found the reason for me
to change who i used to be
a reason to start over new
and the reason is you


and the reason is you
and the reason is you
and the reason is you


i’m not a perfect person
i never meant to do those thing to you
and so i have to say before i go
that’s i just want you to know


i’ve found the reason for me
to change who i used to be
a reason to start over new
and the reason is you


i’ve found the reason to show
a side of me you didn’t know
a reason for all that i do
and the reason is you


cinta...
cinta tak bisa dibuat...
cinta tak bisa dipungkiri...
cinta tak bisa dielak...

cinta hanya bisa datang dan pergi...
sesukanya, tanpa memikirkan insan yang dihinggapinya...
terpuruk, sedih, gundah dan galau...

apalah arti sebuah cinta jika yang didapat hanya sebuah luka...
mempermainkan hati dan jiwa yang sedang dimabuk cinta...
memperindah dunia yang penuh dengan bunga - bunga indah yang khayal..

sanggupkah kita menanggung lukanya?
sanggupkah kita besar jiwa menerima lukanya?
sanggupkah kita menahan sakit di jiwa?

bagiku...
cinta hanyalah sebuah harapan kosong...