Tugas Zz 2 : Surat Pembawa Bencana

Pernahkah kalian malu saat memberikan surat cinta?

Ini adalah pengalaman pertamaku menulis surat cinta. Saat aku duduk di kelas 5 SD. Aku terpana pandangan pertama pada anak baru. Anak itu kakak kelasku, pindahan dari Kalimantan. Aku jatuh cinta padanya saat mata kami bertemu. Dag – dig – dug rasanya. Akupun berkenalan dengannya.
Malam harinya maksu d hati ingin menulis puisi atau sekedar surat cinta. Mulai kutulis rangkaian kata demi kata untuk mengisi helaian kertas.kububuhkan sedikit puisi pada surat cintaku.
‘matamu memancarkan cahaya cinta

Hatiku dag – dig – dug dibuatnya’
Setelah selesai kututup suratku dan kumasukkan pada amplom berwarna merah jambu. Kutunggu matahari memancarkan ke bumi dan aku terlelap tidur. Pagi harinya aku telah siap memberikan suratku.
Bel berbunyi.
Aku segera menuju kelas 6. sampai disana tiba – tiba suratku hilang. Padahal tadi suratku aku simpan dalam saku. Aku mencari – cari disetiap sudut sekolah. Ku obrak – abrik isi tasku. Tapi nihil. Aku tak menemukannya.
Aku melangkah pasrah menuju taman sekolah. Hari itu anak – anak ramai berdiri di depan papan mading sekolah. Aku penasaran dan ingin melihatnya.

Apakah kalian tau apa yang di tempel pada papan mading sekolah ?

Suratku ada disana! Oh betapa malunya aku. Segera kuambil suratku dam berlari menuju kelas. Anak – anak yang lain menertawakanku karena kebodohanku. Saking malunya aku tak masuk sekolah selama 3 hari dengan alasan sakit

0 komentar: